Filter air sumur bor biotamasindo palagan
Nama Konsumen : Bapak Hery
Paket Yang Diambil : Filter Penjernih Air Sumur BIOTAMASINDO B
Alamat : Ngetiran, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
Alhamdulillah selesai sudah pemasangan filter penjernih air sumur mengandung zat besi tinggi, berwarna kuning, bau teyeng dan membekas atau berkerak kuning pada lapisan kamar mandi. Filter tersebut berlokasi dirumah Bapak Hery menggunakan sumur bor dengan kedalaman 16 meter. Bapak Hery mengeluh akan kondisi air yang berasal dari sumur bor tersebut. Padahal sebelah rumah beliau, menggunakan sumur bor dan menghasilkan air bersih, sangat bertolak belakang dengan Bapak Hery. Kenapa bisa seperti itu ? Hal tersebut bisa terjadi karena banyak faktor, bahkan di beberapa lokasi kondisi air bersih bisa berubah menjadi keruh berwarna kuning, bau menyengat karena beberapa faktor juga. Mari kita bahas faktor yang menyebabkan kondisi air keruh dan kondisi air sumur bersih tiba tiba bisa berubah menjadi air keruh.
Sebelumnya bisa klik link dibawah ini untuk konsultasi langsung dengan kami GRATIS 24JAM atau bisa bertanya tanya mengenai produk filter dari BIOTAMASINDO.
Website : www.biotamasindo.com
Tiktok : Biotamasindo
Instagram : Filterairbiotama
Whatsapp : 085-641-630-245
Kantor Gmaps Jogja : Filter Air Biotamasindo Yogyakarta
Kantor Gmaps kudus : Filter Air Biotamasindo Kudus
Kantor Gmaps Bantul : Filter Air Biotamasindo Bantul Yogyakarta
Galeri Portofolio Biotamasindo
Filter air sumur bor biotamasindo palagan
Faktor yang menyebabkan sumber air sumur berwarna kuning, bau besi/teyeng dan tidak layak digunakan ada beberapa faktor. Diantaranya adalah :
- Kedalaman pengeboran sumur.
Pada saat pengeboran sumur atau proses pembuatan sumur, kedalaman sumur sangatlah menentukan sumber mata air. Di beberapa lokasi tidak bisa menjadi acuan jika pengeboran sumur diharuskan diatas 15 meter atau dibawah 15 meter. Contohnya adalah Bapak Hery yang memiliki kedalam sumur kurang lebih 16 meter dengan kondisi air seperti yang sudah kami jelaskan. Jika proses pengeboran di tambah lagi, air akan semakin keruh dan jika titik pengambilan air di naikan, kapasitas air akan berkurang tapi sumber air yang dihasilkan bersih. - Faktor lingkungan.
Lingkungan titik proses pembuatan sumur bor juga menentukan kondisi air dan kapasitas air. Jika lokasi lingkungan banyak industri, kondisi air akan tercemar dan jika kondisi lingkungan tidak banyak pepohonan atau hijauan sebagian besar kapasitas air akan berkurang atau tidak banyak. - Lapisan tanah.
Lapisan tanah di setiap lokasi sangatlah berbeda. Lapisan tanah juga berfungsi sebagai media filtrasi air dan menentukan kondisi air yang dihasilkan. Contohnya lokasi di Turi, Sleman, Yogyakarta memiliki lapisan tanah masih bagus, belum tercemar dan sebagian besar lokasi rumah di Turi memiliki sumber air yang sangat bagus. Berbeda dengan bantul, yang memiliki lapisan tanah sudah tercemar akan industri, sampah, tinja dll membuat lapisan tanah tidak bisa bekerja secara maksimal dan sebagian besar kondisi air tanah di bantul sudah tercemar, keruh dan tidak layak.
Jika kondisi air sumur bersih, jernih dan tiba tiba kondisi air sumur berubah menjadi keruh, kotor, bau menyengat bahkan tidak layak digunakan karena ketidakstabilan sumber air dari dalam sumur. Kita tidak bisa mengetahui secara pasti dan secara stabil sumber air yang diambil dari dalam tanah, karena seperti faktor lapisan tanah, lingkungan, cuaca juga mempengaruhi. Ada juga yang sudah memiliki sumber air sumur bersih selama 10 tahun dan tiba tiba air keruh, bau besi karena faktor lingkungan ataupun lapisan tanah yang membuat kondisi air tersebut seperti itu. Maka dari itu, karena kita tidak bisa menjaga kestabilan tersebut dibutuhkan treatment atau pengolahan air dari BIOTAMASINDO. Menggunakan filter atau pengolahan yang mampu mengolah air tanah atau air sumur menjadi air bersih, jernih bebas bakteri bahkan layak untuk dikonsumsi. Walaupun kondisi air sumur mengalami perubahan, filter yang kita gunakan sudah mampu membuat air sumur tersebut menjadi bersih. Memiliki sistem pengolahan simpel, menyesuaikan kondisi air awal terparah, menggunakan bahan media filtrasi alami dan dapat bertahan mencapai 5 tahun.